Eh...malem jum'at itu malem apa sih, kok hawa-hawanya agak gak mainstream gitu? Malem Jum'at itu kata orang-orang yang berlogika tinggi adalah malam hari pada hari Kamis, terus apa hubungannya sama hawa-hawa yang gak mainstream? Hawa serem gitu? Itu menurut saya, hawa tersebut lahir dari diri Anda sendiri yang terlalu percaya pada hal-hal the ghoib.
Padahal kata para kyai yang telah terpercaya, bagi kita yang orang Islam, malam Jum'at itu adalah malam yang begitu sepesial selain malam-malam yang lain. Orang yang suka ngapel mah ngiranya malem sepesial itu pasti malam minggu (eits keceplosan). Bukan maksud nyindir orang yang lagi ngapel atau ngemangga atau ngenanas ya, hahahaha....
Balik lagi dengan sepesialnya malam Jum'at. Dalam Islam telah diajarkan, bahwa hari Jum'at adalah hari ibadah hari kemenangan orang Islam, dan bagi para pria diwajibkan untuk menjalankan ibadah shalat Jum'at. Untuk menuju hari tersebut kita perlu melalui malam Jum'at. Malam Jum'at adalah malam permulaan hari Jum'at, karena permulaan hari dalam Islam dihitung sejak terbenamnya matahari. Maka hari Jum'at dimulai ketika matahari terbenam di ufuk barat. Kamis malam atau malam Jum’at itulah permulaan hari Jum'at. Kemuliaan hari Jum’at bukan ditetapkan berdasarkan mitos akan tetapi selaras dengan apa yang telah disyari'atkan Allah SWT.
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Maka hari Jum’at adalah hari ibadah. Kedudukannya dibandingkan hari-hari yang ada seperti bulan Ramadhan di antara bulan-bulan lainnya. Sementara waktu istijabah (dikabulkannya doa) yang ada pada hari itu seperti laiatul qadar di bulan Ramadhan.” (Zaad al-Ma’ad: 1/398). Karena itulah bagi setiap muslim wajib mengagungkan dan memuliakan hari tersebut, memperhatikan keutamaan-keutamaannya dengan ber-taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Ta’ala pada hari tersebut dengan melaksanakan berbagai kegiatan ibadah. Ibnul Qayyim berkata, “Adalah di antara petunjuknya Rasulullah SAWmengagungkan hari (Jum’at) ini dan memuliakannnya, serta mengistimewakannya dengan ibadah yang dikhususkan pada hari tersebut yang tidak dikhususkan pada hari lainnya.” (Zaad al-Ma’ad: 1/378).
Hari Jum’at tak akan memiliki kemuliaan jika Allah tidak mensyari’atkan berbagai macam ibadah di dalamnya. Jadi, kemuliaan hari Jum’at tidak terletak pada hari Jum’at itu sendiri, tetapi kemuliaan itu karena adanya berbagai ibadah yang disyari’atkan oleh Allah pada hari itu. Oleh karena itu, jika seseorang ingin mendapatkan kemuliaan di hari Jum’at, maka hendaknya ia melakukan berbagai ibadah yang disyari’atkan secara maksimal sesuai dengan kemampuannya pada hari Jum’at. Jika tidak demikian, maka Jum’at baginya adalah sama seperti hari-hari lainnya, tidak istimewa. Apa saja ibadah yang disyari’atkan antara lain memperbanyak membaca Al Qur’an. Dan ini tidak melulu harus fokus pada Surah tertentu saja seperti tradisi Yasinan atau membaca Surah Yaasin pada malam Jum’at. Sebab tradisi Yasinan ini juga berasal dari utak atik angka, dimana jumlah ayat dalam Al Qur’an yaitu 6236 ayat (bukan 6666 ayat) dibagi tepat di tengah menjadi angka 62 dan 36.Lalu dicocokkan dengan Surah ke-62 yaitu Al Jumu’ah dan Surah ke-36 yaitu Yaasiin. Sehingga untuk mudahnya langsung dimaknai malam Jum’at membaca Surah Yaasiin.
Selain membaca Al Qur’an juga disunnahkan memperbanyak sholat malam atau Qiyamul-lail. Juga dianjurkan untuk memperbanyak bersedekah pada malam dan hari Jum’at, berbagi dengan orang yang membutuhkan. Bagi kaum laki-laki diwajibkan untuk melaksanakan sholat Jum’at berjamaah. Dan bukan hanya sekedar hadir dan ikut sholat jamaah 2 rakaat saja, namun juga kewajiban untuk mendengarkan khutbah yang disampaikan imam dengan seksama, tidak boleh sibuk sendiri sehingga tidak memperhatikannya. Akibatnya, Jum’atannya akan sia-sia sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Jika engkau berkata pada temanmu pada hari Jum’at, “Diamlah!”, sewaktu imam berkhutbah, berarti kemu telah berbuat sia-sia.” (Muttafaq ‘Alaih, lafadz milik al Bukhari). Adapula yang mengatakan, (maknanya) batal keutamaan (pahala-pahala) Jum’atmu dan nilainya seperti shalat Dhuhur. Di dalamnya terdapat isyarat agar menghadapkan hati dan anggota badan untuk mendengarkan khutbah.
Untuk itu, dalam tulisan saya hari ini, saya hanya sekedar mengingatkan kepada Anda agar lebih mendekatkan diri pada Allah SWT. kita sebagai manusia adalah tempatnya salah dan kepada-Nya adalah tempatnya penuh kebenaran. Kita jangan lagi ragu atau takut ketika malam Jum'at, takutlah kepada-Nya...
Tags:
Ocehanku
guru ngaji saya juga pernah berkata: kalau siang jum'at itu Allah memberikan keistimewaan doa terkabul tapi waktu nya kita tidak tau, tapi keistimewaan itu setiap malam sebenarnya ada namun kita tidak pernah tau waktunya jam berapa. itu untuk meningkatkan iman saja . tanks sangat bermanfaat
BalasHapusAnda betul sekali gan, yang terpenting adalah kita dapat meningkatkan iman dan selalu mendekatkan diri pada Allah SWT.
Hapusterima kasih atas kunjungan dan komentarnya.. :)