Suatu ketika, kau datang dengan tiba-tiba di saat aku tengah menatap senja. Waktu itu kau berlari, menghampiri aku yang sedang menyendiri. Lalu kau memelukku erat, hingga aku terperanjat. Ya, terperanjat, sebab aku tak siap dengan hadirmu yang terlalu cepat. Kehadiranmu kala itu membuatku bingung, dan akhirnya aku bertanya padamu,
"Mengapa kau kemari?", tanyaku sambil melihatmu masih memelukku.
"Aku rindu, maka aku ingin bertemu, bolehkan?" jawabmu sambil sedikit manja.
"Rindu? Ya, kau boleh rindu, tapi ketika ingin bertemu, setidaknya kabari dulu aku." sahutku.
"Maaf, ini kulakukan sebab aku ingin memberimu kejutan." jawabmu sambil menunjukkan raut wajah yang terlihat merekah.
Mendengar jawabmu yang terlihat sungguh, membuatku menjadi luluh. Aku tersenyum sambil menatap kedua matamu yang mengarah padaku. Dan waktu itu, saat aku akan mengusap kepalamu, aku baru menyadarinya. Ya, menyadari, bahwa itu hanya mimpi yang aku mengerti saat terbangun di waktu pagi. Aku terbangun dan kemudian beranjak dari kasur, menuju kamar mandi, dan membasuh wajah beberapa kali. Lalu menyeduh secangkir kopi dan kunikmati pada sebuah kursi, sambil meratapi mimpi yang baru saja kulalui, membuatku teringat bahwa kita telah lama, menyudahi...
0 $type={blogger}:
Posting Komentar