NgeShare - Latihan Pergi


Barangkali sudah ada yang pernah membaca tulisan saya sebelumnya dengan judul NgeShare – Pengalaman Mengikuti Rekrutmen di PT Mitracomm Ekasarana, dan barangkali juga ada yang penasaran dengan kelanjutannya ceritanya, terutama terkait perjalanan karier saya di sana. Oke, saya akan melanjutkan sedikit ceritanya, ya.

Jadi, sebelumnya saya diundang oleh perusahaan tersebut untuk mengikuti sesi training sebelum menandatangani kontrak.  Dua hari sebelum training dimulai, saya dan juga peserta lainnya (yang kemudian saya panggil mereka dengan teman) diundang untuk join ke WA grup training PT Mitracomm Ekasarana Project Tokopedia Care oleh seorang trainer dari perusahaan tersebut. Pada WA grup tersebut, trainer memberikan beberapa info terkait pelaksanaan training, seperti hal-hal yang akan dilakukan, hal-hal yang akan dipelajari, hingga ruangan pelaksanaan training.

Sesi training diselenggarakan selama 19 hari, dengan ketentuan dalam 1 minggu masuknya 5 hari kerja dan liburnya 2 hari di akhir pekan yaitu Sabtu + Minggu. Jam pelaksanaannya sendiri dimulai dari jam 08:00 sampai jam 17:00 WIB. Trainingnya waktu itu diikuti oleh 10 orang peserta termasuk saya. Oiya, pada sesi training ini ada sistem gugurnya di akhir training. Jadi, seperti training-training pada umumnya, ada penilaian yang menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan apakah peserta tersebut memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan atau tidak. Selama mengikuti training, alhamdulillah saya bisa mengikutinya dengan baik sampai selesai hingga akhirnya dinyatakan lolos bersama teman-teman sebacth saya.

Bagi yang sudah dinyatakan lolos pada sesi training ini berkesempatan untuk menandatangani kontrak awal selama 3 bulan. Iya, 3 bulan. Di sini ada yang namanya masa probation selama 3 bulan, atau lebih umum dikenal dengan istilah masa percobaan. Apabila selama 3 bulan performa kerja kita baik, maka nantinya kontrak kerja akan diperpanjang menjadi 1 tahun. Alhamdulillah, saya dan teman-teman sebacth saya masih lolos dan diperpanjang kontraknya bersama-sama selama 1 tahun.

Awal-awal bekerja di sini, munafik rasanya bila sambat (mengeluh) tidak saya rasakan. Ya, wajar, namanya juga bekerja di tempat baru, banyak hal-hal yang membuat saya merasa berat menjalaninya karena belum terbiasa. Terutama karena sistem kerjanya yang shifting. Ya, shifting karena posisi pekerjaan yang saya jalani ini merupakan layanan bantuan pelanggan 24 jam. Jadi, untuk membackup pekerjaan selama 24 jam itu, sistem shifting diberlakukan.

Bagi kawan-kawan yang sebelumnya memiliki pengalaman kerja di Call Center 24 jam, pasti sudah paham betul dengan sistem shifting tersebut. Oiya, untuk shifting kerja di Project Tokopedia Care ini ada 3 ya, yaitu shift pagi, shift siang, dan shift malam. Jujurly dulu saya dan beberapa teman sampai pernah punya niatan buat resign di 6 bulan pertama. Tapi, dasarnya manusia bisa berubah dan punya kemampuan untuk beradaptasi, membuat saya lama-kelamaan mulai terbiasa dan betah, sampai-sampai membuat saya lupa dengan niatan tersebut.

Namun, ya namanya kerja kontrak, tidak bisa diharapkan untuk bertahan selamanya. Mendekati akhir tahun kedua saya bekerja di sini, gelombang pengurangan pekerja mulai terjadi. Barangkali kawan-kawan sudah paham betul dengan berita-berita terkait kondisi ekonomi secara global akhir-akhir ini kan? Inflasi terjadi di banyak negara dan berdampak pada perusahaan-perusahaan besar, tak terkecuali di Indonesia dan juga Tokopedia. Untuk efiensi atau perampingan karyawan, dengan terpaksa perusahaan memutuskan untuk mengurangi jumlah karyawannya pada akhir tahun 2022 hingga entah kapan, dengar-dengar sih sampai awal tahun 2023.

Mendengar kabar tersebut, saya sempat merasa khawatir tentang nasib saya di sini. Benar saja, kekhawatiran yang saya rasakan akhirnya terjadi. Pada akhir bulan Januari 2023, kontrak saya berakhir begitu pula perjalanan rezeki saya di sini. Perusahaan client dalam hal ini Tokopedia memutuskan untuk tidak memperpanjang kembali kontrak saya dan juga beberapa teman kantor.

Sedih, sudah barang pasti dan perpisahan harus siap ditemui. Ya, perpisahan, mungkin ini kesedihan kedua yang paling terasa selain jalan rezeki yang harus terhenti sementara. Bagaimana tidak, selama dua tahun itu saya bekerja dengan orang-orang hebat yang sudah seperti keluarga. Orang-orang yang alhamdulillah saling membantu dan support. Banyak kenangan yang tentunya sudah dijalani bersama. Tapi ya namanya rezeki dan pertemuan, tidak ada yang tahu kapan berakhirnya dan kapan berpisahnya.

Mengingat kata-kata dari Weslly Johannes pada puisinya yang berjudul Latihan Pergi, mungkin benar bahwa,
Hidup adalah latihan pergi. Dari satu kata menuju kata lain. Dari satu kota menuju kota lain. Sebelum kita benar-benar pergi.
Saya menyadari bahwa ini pasti akan terjadi dan sebaik-baiknya hal yang perlu dilakukan dalam menyikapinya ialah “ikhlas”. Ya, ikhlas, walaupun tidak bisa dipungkiri kalau tak ada ikhlas yang benar-benar sempurna. Tetap berpikir positif dengan kembali berencana untuk move on terutama. Selagi waktu dan tenaga masih ada, bukankah manusia masih bisa berencana dan juga berusaha? Dan hei, barangkali ada rencana baik yang sedang disiapkan olehNya. Bismillah...
Share:
Sawer


Anda suka dengan tulisan-tulisan di blog ini? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan blog ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol sawer di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

0 $type={blogger}:

Posting Komentar