NgeShare - Jangan Menyerah, Ya!

NgeShare - Jangan Menyerah, Ya!

Tiga hari yang lalu, ketika sedang scrolling beranda akun X, saya menjumpai sebuah postingan. Sebuah postingan yang saat itu saya rasa menarik untuk diperhatikan. Perihal info lowongan pekerjaan, begitulah inti dari postingan itu. Tapi hal pertama yang membuat saya tertarik pada postingan itu justru bukan terkait info lokernya, melainkan kepada siapa info loker tersebut ditujukan.


Setelah membaca postingan itu lebih lanjut, akhirnya saya mengetahui bahwa info tersebut ditujukan kepada Mas Supono dan Mbak Dini. Sepasang suami istri yang pada tahun 2023 lalu sedang mengikuti event job fair di kota Depok. Kisah keduanya memotivasi banyak orang, begitu yang saya rasa setelah selesai membacanya.

Di usia yang tak lagi muda, sepasang suami istri itu masih semangat mencari kerja. Meskipun mereka tahu kalau kebanyakan loker di negara ini mensyaratkan batas usia pelamar. Mereka tetap berusaha dengan harapan agar dapat hidup lebih layak, terutama untuk anak semata wayang mereka. Sedih bercampur malu, begitu yang saya rasakan ketika membaca perjuangan mereka berdua.

Malu yang saya rasakan bukan malu pada apa yang mereka lakukan. Saya malu pada diri saya sendiri. Saya yang juga sampai saat ini masih berjuang mencari pekerjaan dan notabene berusia lebih muda ketimbang mereka berdua, saya justru merasa seperti hilang arah setelah mendapat kabar kegagalan di awal tahun ini. Harusnya saya bisa seperti mereka berdua yang tetap semangat berjuang.

Usai membaca kisah perjuangan mereka berdua, baik itu di postingan X maupun di Kompas.com, saya mencoba kepo perihal nasib keduanya. Apakah saat ini keduanya sudah mendapat kabar gembira atas perjuangan yang telah dilaluinya? Sayangnya hal itu belum bisa saya temukan sampai hari ini.

NgeShare - Jangan Menyerah, Ya!

Entah bagaimana kabar keduanya saat ini, yang pasti saya berharap semoga keduanya mendapat pekerjaan yang baik. Dari kisah mereka, saya jadi teringat kata-kata seseorang. “Perihal hasil itu di luar kendali kita. Tugas kita sebagai manusia hanya berjuang dalam situasi apapun,” ujarnya dahulu kala.
Share:
Sawer


Anda suka dengan tulisan-tulisan di blog ini? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan blog ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol sawer di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

6 komentar:

  1. Terus usaha mas. Ditolak di satu tempat, coba apply lagi lebih banyak di tempat lain. Pasti ada banyak down nya tapi menemukan artikel artikel seperti yang mas baca ini semoga bisa melecut lagi semangatnya. All the best ya mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. siap mas cipu, dan semoga bisa selalu istiqomah ya, terima kasih untuk saran dan semangatnya mas

      Hapus
  2. masih ga habis thinking sama kebijakan pembatasan usia kerja di sini
    usia 25 th ke atas udah kayak jompo rasanya
    makanya sektor nonformal masih jadi penopang
    btw salut banget sama pasutri itu
    aku juga baca threadnya kemarin
    salut sama perjuangannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas, sekarang pun rasa-rasanya nyari kerja semakin sulit, apalagi kalau usia udah lewat 25 tahun :')

      betul mas, seakan-akan kisahnya jbisa adi pelecut buat saya yang juga masih berjuang mencari kerja

      Hapus
  3. Nah ini mas, kadang akupun malu. Ngerasa kayak, 'kurang baik apa gusti Allah ngasih jalan rezeki ke saya', tapi eksekusi saya masih kurang maksimal. Terus kadang kerja pun segala pake moody-an.
    Makanya tahun ini mah aku gak banyak resolusi. Fokus berbenah diri aja dan maksimalin semua kesempatan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah iya mas, banyak-banyak bersyukur ya, dan semoga bisa terus istiqomah :)

      Hapus