NgeShare - Apakah Kita Perlu Pacaran?

by - 1/12/2013


Semakin modernnya jaman, semakin modern pula gaya hidup masyarakatnya. Mulai dari orang tua hingga anak-anak. Gaya anak-anak yang banyak kita temui saat ini adalah ketika mereka sedang berada di tempat tuntutan ilmu alias SEKOLAH. Banyak dari mereka kini menyempatkan suatu modus yakni modus yang sebetulnya menurut saya kurang begitu diperlukan dan sangat menyimpang dari tujuan mereka berada di sekolah. Modus tersebut tak lain dan tak bukan ialah PACARAN.

Di sini saya sendiri akan membahas serta sekaligus mengajak para pelajar untuk sedikit mengetahui apa itu pacaran dan apa mereka perlu melakukannya?

Pertama saya akan menjelaskan apa itu pacaran, pacaran adalah proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan.

Dari pengertian tersebut tertulis jelas bahwa pacaran merupakan tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga. Itu berarti kita sebagai seorang pelajar yang sedang dirundung demam pacaran telah berancang-ancang memikirkan hidup berkeluarga. Wah-wah...lulus aja belum, lha kok udah mikir sampai disitu, hehehehe...

Ya, kalau menurut saya, kita sebagai pelajar sebaiknya memprioritaskan tujuan utama kita berada di sekolah, apa sih tujuan utamanya? Ya, sekedar mengingatkan bahwa tujuan utama tersebut adalah BELAJAR, apa kalau di sekolah mesti harus selalu belajar? Ya nggak sih, di sekolah masih banyak kok tujuan-tujuan yang lain, salah satunya adalah bersosialisasi dengan teman-teman di sekolah. Bersosialisasi dengan teman di sekolah khususnya di kelas merupakan modal kita untuk kita terapkan dalam lingkungan masyarakat.

Lihatlah perjuangan orang tua kita yang dengan kerasnya membanting tulang alias kerja keras demi membiayai kita sekolah. Apakah kita sebagai seorang anak akan tega menyia-nyiakan usaha orang tua kita tersebut dengan tidak menerapkan tujuan utama kita di sekolah yaitu BELAJAR?

Jatuh cinta di sekolah emang boleh sih, tak ada yang melarang. Namun lebih baik rasa jatuh cinta Anda tersebut tidak perlu Anda tuangkan pada suatu hal yang menyesatkan yaitu 'Pacaran'.

Pacaran hanya akan menimbulkan rasa gundah dan ketidak nyamanan dalam diri kita. Pacaran itu ibaratkan permen 2 rasa yang rasanya manis + pahit, pertama/ di awal kita rasakan manis namun ketika di tengah-tengah sampai akhir pahit yang kita rasakan. Kok bisa begitu sih?

Ya liat aja contoh nyatanya, gak usah nyari jauh-jauh coba lihat teman sekelasmu yang lagi kesemsem sama yang namanya pacaran. Pasti yang akan Anda lihat dari teman Anda tersebut sama seperti manis di awal dan pahit di tengah-tengah sampai akhir. Teman Anda tersebut ketika awal jadian pasti akan selalu ceria ceria dan ceria. Namun ketika hubungan pacarannya tersebut sudah berlangsung lama, pasti terlihat dari dirinya rasa bosan. Dan pada saat yang paling menyesatkan ketika dia putus dengan pacarnya, hari-harinya akan selalu teriringi tangisan dan kegalauan yang luar biasa. Ujung-ujungnya dari kegalauan tersebut adalah lupa melakukan apa-apa, mau makan rasanya gak nafsu, mau mandi gak jadi, mau belajar gak konsen, mau ibadah aja sampai lupa.

Terus gimana dong kalo udah terjerumus di  tersebut dan cara bangkit dari hal tersebut? Pastinya untuk bangkit dari kegalauan/ patah hati tersebut bukan dengan menyendiri disudut kamar berharap sang mantan akan mengasihani anda sambil memeras air mata anda sendiri. Itu hanya akan membuat hidup Anda makin semrawut.

Jika anda mau mengatasi sakit hati yang anda alami saat ini, maka silahkan lanjutkan untuk membaca. Berikut ini adalah beberapa tips untuk mengatasi sakit hati.

1.Cari kesibukan
Buat diri ini sesibuk mungkin dengan menjalani aktifitas yang ada. Lakukan hal yang paling sepele dulu, seperti kegatan mencuci ( perabotan dapur atau baju ) dan lain-lain. Bagi yang sudah bekerja, bisa meluangkan waktu di kantor selama mungkin. Tidak apa-apa pulang sedikit agak terlambat. Tujuannya adalah, dengan kita menjalani aktifitas yang sibuk. Kita akan mudah melupakan masalah yang sedang merajam hati dan perasaan.

2. Bagi pecinta musik
Buat yang suka musik, untuk sementara jauhi dulu musik-musik yang beraliran terlalu melankolis/ melo. Sering-sering dengar musik yang aransemennya agak ngebith. Seperti halnya lagunya Ricky Martin – Mas, atau Nelly – Just A Dream. Dengan mendengarkan musik yang berirama rancak ini bisa menimbulkan gairah semangat baru. Seakan mendorong kita untuk bergerak untuk melakukan sesuatu.

3.Buang sejenak fikiran tentang masalah yang dialami
Tidak perlu membahas dan mengingat masalah yang sedang di geluti secara terus menerus dan berkelanjutan. Semua ini akan membuat kita semakin terpuruk karena teringat selalu. Buang sejenak problema yang ada jauh-jauh dari kehidupan kita. Coba fikirkan hal yang baru, yang bisa membuat anda semangat hidup lagi. Seperti halnya schedule kerja untuk esok hari atau coba pergi menghibur diri ke tempat-tempat wisata yang terdekat dengan rumah kita. Dengan ini, kita dapat merefresh otak kita sedingin mungkin. Melepaskan semua penat yang terasa.

4. Interaksi dengan orang baru/ teman-teman Anda
Interaksi dengan orang baru bukan berarti kita mencari pengganti pasangan kita. Maksudnya disini adalah mencari relasi baru. Dengan adanya orang baru dalam kehidupan kita, maka perhatian kita tidak akan terlalu terfokus pada satu orang saja.

5. Berdoa
Sebagai individu yang beragama, berdoa kepadaNya adalah jalan terbaik untuk mengatasi semua permasalahan yang ada. Semua usaha yang sudah kita lakukan, namun belum kunjung datang juga solusi terbaik. Langkah terakir hanyalah meminta dan berpasrah diri kepadaNya. Karena hanya kepadaNya kita meminta, hanya kepadaNya pula kita memohon perlindungan.

Semoga dengan 5 tips di atas, Anda dapat merdeka dari kegalauan yang sedang menjajah diri Anda saat ini. Sebenarnya ada satu cara yang paling ampuh dalam mengatasi rasa patah hati atau kegalauan tersebut, caranya adalah dengan tidak pacaran, dengan tidak pacaran otomatis kita akan terhindar dari yang namannya patah hati, hehehe...

Selain agar tidak terjerumus dalam kegalauan cinta, tidak pacaran akan menjauhkan Anda dari perbuatan zina. Maklum saja pacaran jaman sekarang kan udah sangat-sangat gak wajar. Remaja jaman sekarang yang berpacaran cenderung untuk bertemu, duduk, pergi bergaul berdua. Yang saya garis bawahi inilah yang saya namakan zina. Kita sebagai seorang Muslim jelas-jelas dilarang melakukan hal tersebut, sebagaimana yang tercantum dalam HR Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas yang artinya: "Janganlah salah seorang di antara kamu bersepi-sepi (berkhalwat) dengan seorang wanita, kecuali bersama dengan muhrimnya." Tabrani dan Al-Hakim dari Hudzaifah juga meriwayatkan dalam hadits yang lain: "Lirikan mata merupakan anak panah yang beracun dari setan, barang siapa meninggalkan karena takut kepada-Ku, maka Aku akan menggantikannya dengan iman sempurna hingga ia dapat merasakan arti kemanisannya dalam hati."

Tapi mungkin juga ada di antara mereka yang mencoba "berdalih" dengan mengemukakan argumen berdasar kepada sebuah hadits Nabi SAW yang diriwayatkan Imam Abu Daud berikut : "Barang siapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, atau memberi karena Allah, dan tidak mau memberi karena Allah, maka sungguh orang itu telah menyempurnakan imannya." Mereka itu adalah orang-orang yang mempunyai tali iman yang kokoh, yang nggak bakalan terjerumus (terlalu) jauh dalam mengarungi "dunia berpacaran" mereka. Tapi kita juga berhak bertanya : sejauh manakah mereka dapat mengendalikan kemudi "perahu pacaran" itu ? Dan jika kita kembalikan lagi kepada hadits yang telah mereka kemukakan itu, bahwa barang siapa yang mencintai karena Allah adalah salah satu aspek penyempurna keimanan seseorang, lalu benarkah mereka itu mencintai satu sama lainnya benar-benar karena Allah? Dan bagaimana mereka merealisasikan "mencintai karena Allah" tersebut? Kalau (misalnya) ada acara bonceng-boncengan, dua-duaan, atau bahkan sampai buka aurat (dalam arti semestinya selain wajah dan dua tapak tangan) bagi si cewek, atau yang lain-lainnya, apakah itu bisa dikategorikan sebagai "mencintai karena Allah ?" Jawabnya jelas tidak !

Dalam Islam sendiri istilah pacaran hanya digunakan ketika dua orang muda-mudi telah terikat sebuah hubungan yang bernama PERNIKAHAN. Maka dari itu sering kita mengenal istilah Pacaran Setelah Pernikahan. Dalam Islam, seorang laki-laki jika tengah menaruh perasaan cinta kepada wanita dambaannya, laki-laki tersebut diwajibkan untuk segera meminang/ menikahi wanita tersebut, bukan malah memilih memacarinya. Biar lebih tahu soal penjelasan Pacaran Setelah Pernikahan, saya sarankan kepada Anda untuk membaca buku yang berjudul "NIKMATNYA PACARAN SETELAH PERNIKAHAN" karya Ustadz Salim A Fillah.

Bagi Anda yang tetap ngotot ingin pacaran atau tidak, itu tergantung diri Anda, saya hanya mengingatkan bahwa pacaran itu hanya akan membuat Anda tersesat dalam perbuatan yang tidak diridhai oleh Allah SWT, dan hal tersebut hanya akan merugikan diri Anda. Sebagai pelajar, hendaknya kita terlebih dahulu fokus terhadap apa yang telah menjadi kewajiban kita yaitu fokus terhadap pendidikan. Setelah lulus, baru kita raih apa yang dinamakan cita-cita dan kesuksesan, baru setelah itu mulai mendekat dengan apa yang dinamakan jodoh... :)

Sawer


Anda suka dengan tulisan-tulisan di blog ini? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan blog ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol sawer di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

1 comments

  1. Anonim6/13/2013

    betul sob, menurut pmikiran saya jg bgitu.
    lbih bnyk dampak negatifnya dibanding dmpak positifny..
    tp, ada jg yg blg pcran boleh aja, cm skdar pnyemangat blajar..
    haha
    klo udah putus brrti ga smangat lg donk ?
    mnding bersahabat saja y sob, udah tamat skull, kerja, baru cari pacar trus nikah..

    BalasHapus