"Sayang", sejatinya kita tahu bahwa kata itu adalah sebuah kata sanjungan yang penuh kasih. Yang biasa terucap sebagai sebuah ungkapan rasa suka, rasa cinta, atau rasa memiliki kepada orang terdekat ataupun orang yang disuka.
Tapi itu akan lebih sedikit berbeda ketika kata sanjungan "sayang" mendapat imbuhan ke-an, yang jelas terbaca "kesayangan". Menjadi sebuah kata sanjungan yang paling disayang, sesuatu yang paling dibanggakan, itulah sebuah arti dari kata "kesayangan".
Dalam konteksnya di kehidupan yang realistis ini, kata kesayangan nampaknya seperti kata sanjungan yang manis pahit untuk didengar. Manis jika mendengar sanjungan itu untuk dirinya, dan pahit jika mendengar bahwa sanjungan itu untuk orang lain.
Saat memiliki sesuatu yang paling disayang sesuatu yang paling dirindu dan dibanggakan, kata itulah yang mayoritas digunakan. Tapi tentu itu tak muncul dengan begitu saja. Perlu makna perlu usaha.
Banyak proses dan cara yang berbeda. Dengan proses yang mungkin lama, dengan usaha yang mungkin berat dikata. Mendapat sanjungan itu sesuatu yang mungkin terjadi.
Seperti di sekolah [misalnya], menjadi seorang murid kesayangan. Tentu itu bukan perkara yang gampang. Dimulai dari usahanya belajar dengan giat, kemudian mengumpulkan tugas tepat waktu, selalu menjawab pertanyaan dari guru, dan tentu mendapat nilai dan prestasi yang baik. Dengan itu semua yang berjalan terus menerus dengan sendirinya akan memunculkan sebuah keterbiasaan kepada seorang guru untuk menghafal nama murid tersebut. Dan itu membuat sanjungan murid kesayangan otomatis didapat.
Kemudian pada sebuah benda [misalnya lagi]. Benda kesayangan, mungkin dari beberapa orang yang membaca artikel gak karuan ini pernah memiliki benda kesayangan [mungkin kan?]. Jika benda itu telah mendapat sanjungan kesayangan, tentu ada sesuatu yang begitu bermakna di dalamnya. Dimulai dari usaha memperolehnya, kemudian cerita indah di dalamnya yang sulit untuk terlupa. Itulah yang mungkin ada dalam sebuah benda kesayangan.
Pada dasarnya ini jelas, menjadi kesayangan itu banyak yang berkata menyenangkan. Menyenangkan seperti apa maksudnya? Menyenangkan karena ada sebuah perhatian lebih yang didapat, dan jelas pada prospeknya itu menguntungkan.
Tapi ketahuilah, ini adalah hidup yang realistis. Dalam hidup yang realistis ini tentu tak akan ada asap tanpa api, begitulah kiranya ungkapan yang pantas untuk sebuah kata kesayangan. Ketika kamu telah mendapatkan sanjungan kesayangan, maka bersiaplah untuk menerima rasa iri atau mungkin benci dari beberapa orang.
Tags:
Ocehanku