Seperti halnya bunga dengan kupu-kupu, aku dan kamu melewati beberapa fase dalam kehidupan, melaluinya dengan berbagai macam rintangan. Semua itu akan terlalui oleh kita agar tercapai indahnya mimpi dan harapan. Lihatlah bagaimana bunga itu mekar, apakah dia begitu saja langsung mekar? Tidakkah ia juga melewati fase-fasenya? Dari semula ia berasal dari sebuah biji kecil yang tertanam, kemudian tumbuh memunculkan batang dan daunnya hingga saatnya tiba mekarlah bunganya. Apakah dalam fasenya ia tak mendapati rintangan yang menyulitkannya? Sama seperti kita, ia juga mendapati rintangannya, mulai dari ketersediaan air yang mungkin terbatas dibutuhkannya, panasnya matahari yang mendera, hingga tangan-tangan jahil yang menyakitinya. Begitu pula dengan kupu-kupu, dari semula ia berasal dari telur induknya, yang kemudian menetas menjadi ulat yang tidak semua orang senang melihatnya. Ia melalui segala rintangannya dengan sabar, hingga mencapai keindahan kupu-kupu yang membuat orang-orang tidak lagi meremehkannya. Namun, dari semua capaiannya itu, kupu-kupu masih harus mencari bunga demi kebahagiaan hidupnya. Bunga pun juga demikian, ia membutuhkan kupu-kupu agar tersebar penyerbukannya, dan kemudian memunculkan bunga-bunga indah lainnya. Dari keduanya, mereka sama-sama merasakan perjuangan hingga mencapai keberhasilan dan pada akhirnya dipertemukan. Itu mirip seperti halnya aku dan kamu yang nantinya akan bersama di masa depan, wahai gadis impian yang kepadaku telah ditakdirkan oleh Tuhan.
Mbah Sur sweet banget. :imut:
BalasHapusWahai Dia yang masih OTW :ketawa:
BalasHapus@Rizka D. Widy Duh, jadi :malu: aku, hehehe...
BalasHapus@Irfan Andriarto ora ndang teko-teko bro :nangis:
BalasHapusCiyye surya... Uis teko drung sing lg otw
BalasHapus@Irin Puspiyanti Ningrumdurung rin :nangis: :ketawa:
BalasHapus