NgeShare - Mainan Untuk Keponakan


“Ini mainannya ibu simpan di sini aja, ya. Siapa tahu nanti kalau ibu punya cucu, bisa dimainkan lagi”, kata almarhumah ibu di suatu sore dulu. Kata-kata sederhana yang saya sadari itu penuh harap di dalamnya. Saya masih ingat betul kata-kata itu beliau ucapkan usai memilah-milah mainan lama saya. Memisahkannya dari yang masih bisa dimainkan dengan yang tidak.

Mainan yang tak lagi bisa lagi dimainkan, oleh almh. ibu ditempatkan pada wadah khusus sebelum nantinya disatukan dengan barang-barang bekas lainnya yang akan dijual. Sementara yang masih bisa dimainkan dan layak, ibu membersihkannya sebelum menatanya kembali di lemari yang ada di sudut ruang keluarga.

Tempat almh. Ibu meletakkan mainan lama saya.

Sayangnya, takdir berkata lain. Sebelum almh. Ibu bisa menyaksikkan harapannya terlaksana, beliau telah lebih dulu dipanggil Yang Maha Kuasa. Namun, di kemudian hari harapannya masih bisa diwujudkan walaupun tak bisa secara langsung ia rasakan. Sekitar 2 tahun setelah kepergian almh. ibu dan juga genap 2 tahun usia cucu pertamanya, mainan-mainan yang dulu disimpannya itu akhirnya bisa dimainkan cucunya. Sewaktu saya melihat momen itu, jujur ada perasaan senang dan juga sedih. Senangnya, tentu karena mainan lama saya waktu kecil masih bisa bermanfaat dan juga terwujudnya harapan almh. Ibu. Sedangkan sedihnya karena waktu itu saya tidak bisa menyaksikkan momen berharga itu dengan almh. ibu. Ya meskipun saya yakin, dari surga almh. Ibu pasti juga melihatnya dengan bahagia.

Lambat laun, saya perhatikan mainan-mainan itu kondisinya mulai terlihat kurang baik, bahkan ada beberapa yang harus dipensiunkan karena rusak. Wajar namanya juga mainan lama, apalagi dimainkan oleh anak kecil. Dari situ saya mulai kepikiran untuk membeli mainan baru. Tentunya bukan untuk saya, ya, melainkan untuk keponakan saya. Buat jaga-jaga juga kalau-kalau keponakan saya main ke rumah kakungnya (alm. bapak), kalau ada mainan di rumah kakungnya pasti dia nggak akan ngerasa cepat bosan dan rewel, hehe…

Beberapa mainan lama saya yang masih bisa dimainkan.

Berbekal sedikit rejeki yang ada, saya mulai menunaikan pikiran kecil itu sekitar 2,5 tahun lalu. Tiga buah mainan mobil-mobilan kecil menjadi mainan pertama yang saya beli untuk keponakan pertama saya. Satu tahun setelahnya, keponakan kedua saya lahir, dan saya juga membelikannya mainan waktu usianya genap satu tahun. Mainan boneka kecil menjadi pilihan mainan yang saya belikan untuk keponakan kedua saya.

Ada perasaan senang waktu memberikannya kepada mereka berdua. Terlebih lagi saat melihat keduanya tertawa senang waktu menerimanya. Dan setiap kali membelikan dan memberikan mainan untuk mereka berdua (walaupun tidak sering), saya selalu berucap dengan diri saya sendiri dalam hati, “Andai almh. ibu masih ada, pasti beliau juga akan sering membelikan mainan untuk mereka berdua.”

Oiya, ngomong-ngomong beberapa waktu yang lalu, selesai lebaran tepatnya di H+1 dan juga H+2 saya baru saja memberi keponakan-keponakan saya mainan. Sebelumnya maaf, bukan bermaksud ingin pamer, ya. Di sini saya hanya ingin berbagi cerita yang barangkali bisa menjadi salah satu kenangan dari saya nantinya.

Jadi, sebelumnya mainan-mainan itu saya beli sekitar satu minggu sebelum lebaran tiba. Mengingat kalau waktu lebaran ada tradisi bagi-bagi angpao, saya kepikiran untuk bagi-bagi mainan khususnya untuk dua keponakan saya yang masih bocil, hehe…

Ktika dulu almarhum bapak masih ada pun beliau selalu memberi angpao ke cucu-cucunya sewaktu mereka mengunjunginya di rumah. Dari situ saya kepikiran, selain angpao rasanya tak ada salahnya kalau memberi mereka mainan juga. Toh setahun sekali. Alhasil terbelilah dua mainan yang pasti akan membuat mereka senang.

Penasaran kira-kira mainannya apa saja? Kalau penasaran bisa dilihat di video Youtube saya di bawah ini, ya. 😀

Surya Adhi

Seorang yang sedang mencari bekal untuk pulang.

Sawer


Anda suka dengan tulisan-tulisan di blog ini? Jika iya, maka Anda bisa ikut berdonasi untuk membantu pengembangan blog ini agar tetap hidup dan update. Silakan klik tombol sawer di bawah ini sesuai nilai donasi Anda. Terima kasih.

4 Komentar

  1. Menurutku bagus sih memberikan mainan pada ponakan, pasti ponakannya senang dong.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas, ada kepuasan tersendiri terutama ketika melihat mereka begitu senangnya waktu nerima mainan itu :')

      Hapus
  2. Wah jadi keinget anak saya,dulu pun punya mainan kereta api mirip yg mas beliin, dan berhubung dia udah gede,mainan itu di kasihkan ke sepupu nya yg masih kecil...beberapa mainan diapun masih tersimpan rapi di kamarnya.,mainan yg warna pink itu selain mainan juga biar si kecil bisa belajar, gitu bukan ya mas ? Soalnya liat ada kartunya hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah alhamdulillah ya mbak masih bisa bermanfaat mainan lamanya, awet sekali ya hehe

      iya mbak, itung-itunhg sekalian buat belajar hehe

      Hapus
Lebih baru Lebih lama