Kemarin sekitar pukul 9 pagi, seorang kawan mengirimi saya sebuah pesan melalui WA. “Sore nanti mau jogging sekalian mampir ngopi nggak?” ajak kawan saya dalam pesannya itu. Saya yang kebetulan lagi nggak ada agenda di sore itu pun mengiyakan ajakannya. “Wah, ini bakalan jadi pengalaman baru buat saya”, batin saya dalam hati.
Usai mengiyakan ajakan kawan saya tadi, kami berdua janjian ketemu di rumah kakak perempuan saya pada pukul setengah 5 sore. Di rumah kakak juga, rencananya kami akan mulai start lari menuju ke sebuah cafe bernama Floe yang akan menjadi tempat mampir kami untuk ngopi. “Semoga nanti sore nggak hujan”, balasan saya terakhir melalui pesan WA setelah kami berdua menyepakati tempat dan juga waktu bertemunya.
Untungnya kemarin sore cuaca tidak mendung seperti sore-sore sebelumnya. Saya dan juga kawan saya memulai jogging sore itu pada pukul 5 kurang seperempat. Tentunya sebelum mulai jogging, kami melakukan pemanasan dulu. Biar badan lebih siap dan juga nggak kaget pastinya.
Dimulai dengan jalan-jalan santai lebih dulu dari rumah kakak menuju ke jalan raya. Lalu mulai lari-lari pelan ketika sampai di perempatan Kartoyono. Dari perempatan Kartoyono, kami berdua mulai melintasi jalan raya provinsi yang ramai dilalui kendaraan. Melewati rumah Denny Caknan yang lagunya masih tetap digandrungi banyak orang. Dan melintasi jembatan yang alhamdulillahnya saat berada di sana tidak diterpa angin kencang.
Oiya, untuk rute dari rumah kakak menuju ke cafe Floe jaraknya sekitar 3,5 kilometer. Rencananya kami berdua akan pergi dan pulang dengan berlari. Jadi, kalau ditotal jarak tempuh yang akan kami lalui dengan berlari nanti sekitar 7 kilometer.
Walaupun kami memulai lari bersama, tapi pada akhirnya kami tiba di sana dalam waktu yang berbeda. Kawan saya lebih dulu tiba di seberang jalan depan Floe sembari menunggu saya yang tertinggal lumayan jauh. Hehe…, maklum raga ini sudah tak lagi muda dan sekuat dulu.
Ketika saya sudah tiba di seberang jalan depan cafe atau di tempat kawan saya menunggu, kami berdua menyeberang bersama menuju ke lokasi cafe. Di sana, meskipun agendanya untuk ngopi, tapi saya justru tidak memesan kopi. Saya memesan pineapple sparkling, sedangkan kawan saya memesan coffee latte. Btw, ngopi atau lebih tepatnya nongki kali ini saya ditraktir oleh kawan saya tadi. Alhamdulillah, rezeki anak baik, haha...
Ah, iya, kami sampai di Floe pukul 5 lebih 17 menit. Mampir ke sana sembari rehat sejenak dan menunggu waktu magrib tiba. Untungnya di cafe itu disediakan sebuah ruang yang dapat saya dan kawan saya gunakan untuk shalat magrib. Kami berdua rehat di Floe sekitar 1 jam, dan selesai adzan isya’ berkumandang, barulah kami beranjak dari sana.
Meninggalkan Floe, kami lanjut jogging lagi menuju rumah kakak saya. Sadar bahwa hari telah gelap, kami harus lebih hati-hati. Apalagi hari itu bertepatan dengan malam minggu. Tentunya jalanan akan ramai sekali dilalui kendaraan.
Jogging sewaktu pulang terasa lebih berat daripada ketika berangkat. Barangkali karena kondisi tubuh yang mulai lelah dan tenaganya telah terforsir ketika berangkat. Dan sama seperti saat berangkat tadi, di perjalanan pulang, saya masih tertinggal jauh dari kawan saya. Ah, dasar sayanya yang lambat. Eh, tapi kalau lambat asal selamat kan nggak apa-apa, hehe...
Karena tertinggal lumayan jauh, kawan saya akhirnya menunggu saya di dekat perempatan Kartoyono. Dari sana, kami lanjut jogging bersama lagi sebelum akhirnya kami sampai di rumah kakak pada pukul setengah 8 malam. Tiba di rumah kakak, saya langsung mengecek jarak yang sudah ditempuh melalui smartband.
Perkiraan jarak tempuh yang awalnya sekitar 7 kilometer sedikit meleset. Saya lihat di smartband saya menunjukkan bahwa total jarak tempuh yang telah saya lalui sekitar 6,5 kilometer. Ah, kurang 0,5. Tapi ya nggak apa-apa sih, namanya juga aplikasi, nggak 100% akurat.
Jarak tempuh yang sudah saya lalui di momen jogging kali ini merupakan rekor baru selama saya menjalani olahraga ini. Biasanya paling mentok di jarak 5 kilometer dan itu rasanya udah melelahkan sekali. Dan di rekor baru ini juga sama melelahkannya, tapi terasa lebih seru. Seru karena ini juga pengalaman pertama saya jogging di jalan raya yang super ramai dan terlebih lagi sambil mampir dulu buat ngopi. Rasa-rasanya akan menyenangkan kalau diulangi lagi. Tapi rasanya saya tidak akan mengulanginya dalam waktu dekat ini. Mau rehat bentar sama nabung dulu buat beli kopinya nanti, wkwkwk….
6 Comments
eh lari pagi itu sehat kalau minum air putih lho, kalau ngopi sambil negrokok he he he
BalasHapushehe..., betul mas, tapi sesekali mau nyoba yang beda kalau lagi lari sore gini
Hapusraga tidak lagi muda ,wah saya jadi tersindir
BalasHapusSemanjak covid, saya hampir jarang berolah raga, sampai perut buncit hehe
Ingin seh, jogging lagi, tapi ya itu, fisik tidak seperti dulu lagi, mudah lelah
Mulai pelan-pelan aja dulu mas yang penting diusahain buat konsisten, nggak perlu tiap hari juga paling nggak minimal seminggu sekali disempetin :)
HapusEnak lari ada temennya. Kalau sendirian kayak gimana gitu dilihat orang dijalan. Dikira mau latih fisik buat masuk polisi. Wkwk.
BalasHapusTapi bisa ya abis minum santai pulang lari lagi. Saya mah lebih milih pesan ojek online buat pulang, hehe
Wkwkwk..., pernah kayak gitu mah, sering malahan, seru juga kalau lari sendiri
HapusAlhamdulillah bisa mas, aslinya biar ngirit juga sih, wkwkwk
Posting Komentar