Bagi pengunjung setia blog ini (yang saya rasa tidak ada, hehe..), mungkin akan menyadari sebuah hal yang menjadi ciri khas dari blog ini. Ciri khas yang tak pernah absen dan selalu hadir pada setiap postingannya. Kira-kira itu apa, hayo? Yak, apalagi kalau bukan kata “ngeshare” yang selalu muncul di awal judul postingannya.
Ngomong-ngomong soal itu, pada kesempatan kali ini saya ingin sedikit bercerita tentang alasan penggunaan kata itu. Yah itung-itung sambil nostalgia. Dan meskipun (mungkin) tak akan ada yang bertanya-tanya terkait alasan saya menggunakan kata itu, ya itung-itung (sebelum lupa) cerita ini juga bisa jadi pengingat untuk saya di kemudian hari.
Ok, jadi waktu itu tahun 2012, sebelum saya menggunakan kata ngeshare pada setiap judul postingan di blog ini, saya mengikuti sebuah lomba blog. Lomba blog yang sayangnya saya sudah lupa namanya (hehe..). Tapi yang saya masih ingat, lomba blog itu sangat banyak pesertanya. Saya rasa hampir semua blogger dari seluruh penjuru Indonesia mengikutinya. Maklum lomba blog waktu itu, selain karena hadiahnya yang sangat menggiurkan juga diselenggarakan oleh salah satu brand provider besar di Indonesia.
Pada lomba blog yang digelar selama sekitr 1,5 bulan itu, yang saya ingat ada tiga orang juri sebagai penilai postingan dari setiap peserta. Dan dari ketiga juri yang memang expert di bidangnya itu, ada salah satu blogger senior yang dikenal dengan nama Ndorokakung. Buat kamu yang sudah lama berkecimpung di dunia blog, mungkin tak asing lagi dengan nama itu.
Nah, setelah mengetahui kalau salah satu jurinya adalah seorang blogger yang pastinya punya blog (ndorokakung.com), saya yang waktu itu suka blogwalking pun menyempatkan diri untuk mampir ke blognya. Dari situ, saya jadi sering mengunjungi blog beliau. Hingga suatu ketika saya menemukan keunikan dari blognya.
Keunikan yang saya temukan itu terletak pada penggunaan kata-kata “pecas ndahe” pada setiap judul postingannya. Entah kenapa beliau memasang kata-kata itu di judul-judul postingannya. Tentunya hanya beliaulah yang mengetahui alasannya.
Dulu saya sempat mengira kalau kata-kata “pecas ndahe” itu merupakan pelesetan dari kata-kata pecah ndase dalam bahasa jawa yang berarti pecah kepalanya. Namun, saya ragu dengan perkiraan saya itu. Hingga akhirnya saya iseng googling untuk mencari artinya. Dari pencarian google, saya justru dipertemukan dengan penjelasan bahwa pecas ndahe merupakan nama band humor dari Solo.
Jadi, apakah ndorokakung waktu itu memiliki hubungan khusus dengan band pecas ndahe? Atau beliau merupakan penggemar dari band tersebut sehingga memutuskan untuk menggunakan kata-kata itu di blognya? Hmmm…, entahlah, saya rasa pertanyaan-pertanyaan saya itu tak ada yang benar. Yang jelas, dari kata-kata yang digunakan beliau di judul blognya itu justru menjadikan blognya memiliki keunikan tersendiri.
Terinspirasi dari keunikan yang ada di blog ndorokakung, membuat saya kepikiran untuk melakukan hal yang sama, yaitu memasang kata-kata unik pada semua judul postingan blog. Dan waktu itu secara spontan saya hanya kepikiran sebuah kata, yaitu ngeshare. Yups, ngeshare, sebuah kata yang memang tidak terdengar unik, tapi saya rasa begitu simple dan mudah untuk diingat.
Selesai memikirkan kata-kata unik yang akan dipasang di setiap judul postingan, saya kemudian mulai mengedit beberapa judul postingan blog yang sebelumnya sudah saya publish. Untungnya tidak perlu membutuhkan waktu yang lama hanya untuk menambahkan kata “ngeshare -” di awal judul postingannya. Dan tak terasa sampai saat ini saya masih konsisten untuk menggunakannya setiap kali membuat postingan baru.
Sayangnya, apa yang masih saya coba pertahankan sampai saat ini tidak lagi dilakukan oleh ndorokakung. Mulai tanggal 6 Agustus 2018, beliau sudah tidak lagi memasang kata-kata pecas ndahe di judul postingan blognya. Sangat disayangkan memang, tapi saya rasa beliau memiliki alasan tersendiri yang tentu menurutnya baik untuk dilakukan. Walaupun sudah tidak lagi menggunakan kata-kata itu, saya rasa tulisan-tulisan di blognya masih tetap menarik untuk disimak.
Saya rasa itulah sedikit cerita yang bisa saya sampaikan terkait alasan saya menggunakan kata “ngeshare” di judul blog saya ini. Oiya, btw terkait lomba blognya, tentunya waktu itu saya tidak menang, apalagi mendapat juara dua ataupun tiga. Hanya sebagai peserta biasa yang ikut serta. Tapi biarpun begitu, saya tetap merasa senang dan bersyukur karena bisa mengikutinya. Dan meskipun di lomba blog itu saya tidak menang, saya harap semoga saya bisa selalu menjadi juara di hatimu, hehe…
Eh iya juga..setiap postingan mas nya memang selalu ada kata nge-share....unik memang mas ...pertahankan..itu jadi ciri khas blognya 👍
BalasHapushehe..., siap mbak, makasih
Hapusauto ngecek postingan lama, ternyata bener selalu ada nge-share hehe
BalasHapuswah dibela-belain sampe ngecek mas, hehe
HapusAku sering BW kesini, jadi udah gak aneh sama kata Ngeshare itu, hehehe. Gapapalah mas, kalau memang itu sudah menjadi trademark ya baiknya dilanjutkan dan dipertahankan.
BalasHapusTapi sama seperti ndorokakung, kalau suatu saat nanti berubah pikiran... Yaaa ndak masalah. Well, People change.
bener banget mas, hehe
Hapusselamat pagi tahun baru bnag. Lama tidak berjumpa. Semoga sehat terus dan lancar selalu
BalasHapusyuhu selamat tahun baru juga mas, wah iya ya, akhirnya jumpa di sini lagi, wkwkwk
Hapussiap mas, semoga kamu juga sehat & lancar rejekinya ya, aamin
Saya baru ngeh mas, tapi bagus buat ciri khas blog masnya. Semangat nge blog terus mas Surya, jangan kayak saya yang timbul tenggelam
BalasHapussiap mas, hehe
Hapusbtw saya sendiri juga masih sering timbul dan tenggelam lho di sini, wkwkwk
Mantap. Ndoro Kakung memang pantas kok dijadikan contoh. Tapi si ndoro juga berproses sebagai individu dan itu terlihat di blognya, kan? Jadinya kita harus berproses juga.
BalasHapusSalam kenal. Kunjungan perdana di sini.
betul mas, berproses lebih baik ya :)
Hapusyuhu, salam kenal juga, hehe