Minggu pagi, seperti biasa, saya punya kegiatan yang rutin saya lakukan, yaitu olahraga. Entah itu jogging atau bersepeda. Kalau lagi bosen jogging sih biasanya sepedaan, begitu pula sebaliknya. Tapi kalau lagi bosen dua-duanya? Duh, belum kepikiran mau ngapain lagi, wkwk…
Karena hari Sabtu kemarin saya sudah jogging, jadinya Minggu pagi ini saya memilih untuk bersepeda sebagai pilihan sekaligus selingan. Dan sepedaan saya Minggu ini berbeda dari sepedaan-sepedaan sebelumnya. Kalau biasanya saya seringnya bersepeda sendiri, kali ini saya ditemani dua orang kawan.
Oiya, sebenarnya awalnya saya iseng-iseng bertanya pada salah seorang kawan di malam hari sebelumnya perihal kegiatan apa yang akan dilakukannya di Minggu pagi besok. Melalui pesan Whatsapp, kawan saya pun menjawab, “Pit- pitan.” Yups, pit-pitan atau dalam bahasa Indonesia berarti sepedaan. “Sepertinya seru”, batin saya dalam hati, terlebih lagi ketika mendengar bahwa akan ada kawan lain yang juga ikut.
Minggu paginya, saya otw sepedaan dari rumah sekitar jam 6 bersama salah satu kawan saya yang menjemput. Lalu kami berdua menuju ke titik lokasi pertemuan dengan kawan saya yang satunya lagi.
Ah, iya saya lupa kalau sepedaan kali ini rutenya melalui jalan Paron-Ndawu yang sebelumnya pernah saya ceritakan di postingan yang berjudul NgeShare - Bersepeda: Melalui Rute Nostalgia 1. Untuk pemilihan rute sepedaan ini bukan berdasarkan keputusan atau rekomendasi dari saya, melainkan kawan saya yang penasaran dengan kondisi jalannya saat ini. “Udah lama nggak sepedaan lewat situ,” ujarnya sambil mengajak saya dan kawan saya yang lain untuk sepedaan melalui rute itu.
Kami bertiga berangkat dari titik pertemuan sekitar jam setengah 6 pagi. Untungnya selama perjalanan singkat itu cuaca sangat bersahabat. Saking bersahabatnya cuaca, saya bisa mengabadikan beberapa momen sepedaan waktu itu dengan cukup memuaskan.
Di tengah perjalanan, salah satu kawan mengajak untuk sarapan. “Sarapan sik, yuk. Luwe eg,” ajaknya. Karena jarak antara rute sepedaan dengan rumah masih cukup jauh, sambil meneruskan pejalanan, kami bertiga melambatkan kayuhan kami dengan berharap bisa menjumpai warung nasi di pinggir jalan yang kami lalui.
Tak berselang lama, ketika mulai memasuki perkampungan di Desa Ndawu, kami menjumpai sebuah warung nasi di kanan jalan. Sebuah warung nasi sederhana yang ketika memasukinya, membuat saya teringat dengan suasana di rumah nenek. Ah, iya, di warung nasi itu menjual beberapa makanan, seperti nasi pecel, soto ayam, nasi campur, gorengan, dan beberapa minuman.
Saya bersama dua orang kawan saya kompak memilih nasi pecel dengan lauk telur goreng plus tahu isi sebagai menu sarapan di warung itu. Alhamdulillah, begitu melihat nasinya datang, ternyata porsinya lumayan banyak plus rasanya nggak mengecewakan. Enak dan syahdu rasanya pas makan di sana, hehe…
Selesai makan dan membayar nasi pecel yang kami makan dengan harga 9 ribu rupiah, kami bertiga melanjutkan sepedaan kami untuk menuju rumah. Ya, menuju rumah. Pagi mulai terasa panas, rute sepedaan pun hampir mendekati rumah. Apalah daya bila harus mengakhiri sepedaan kali ini.
Oiya, btw saya dan dua orang kawan saya itu bukan anggota komunitas, ya. Apalagi komunitas sepeda commuter. Ya, kebetulan saja dua kawan saya juga punya sepeda yang sejenis dengan yang saya pakai. Dan saya rasa apapun jenis sepedanya, baik itu mtb, roadbike, commuter, selama masih bisa digunakan, akan tetap terasa seru momen sepedaannya. Ah, jadi keinget kata-kata seseorang yang dulu pernah bilang gini, “Yang penting sepedaannya, bukan sepedanya.”
7 Comments
Sepedan plus kulineran
BalasHapusPorsinya memang lumayan banyak ya
Salam sehat selalu dan salam gowes
salah satu keseruan kalau lagi gowes ya, salam sehat juga mas, hehe
Hapusmakk beli sepedaa
BalasHapuswkwkwk gass beli mas
HapusJadi kangen sepedaan, sayangnya di sini jalannya berbukit-bukit semua, jadi kalo udah lama nggak sepedaan, kerasa banget beratnya.
BalasHapusAhh, udah lama banget nggak sepedaan juga euyy
BalasHapusEnak juga ya sepedaan bareng pagi2,
BalasHapusSaya nggak punya sepeda, jadi pengen :(
Apa kabar mas Adhi?
Saya sudah kembali :D
Posting Komentar