Nggak terasa, ya, besok udah lebaran aja. Rasanya cepet banget sebulan ini. Kira-kira udah pada nyiapin apa aja nih buat besok? Baju baru yang shimer-shimer? Masak rendang atau opor yang bikin ngiler? Atau jawaban buat pertanyaan-pertanyaan mainstream yang bakalan datang dari sanak saudara? Yah, apapun itu, semoga yang kamu persiapkan buat lebaran besok bisa berjalan dengan baik, ya.

Kalau saya sendiri, jujur saya nggak nyiapin apa-apa. Kalaupun ada, mungkin cuma nyiapin diri biar bisa besok bisa bangun pagi. Ya, soalnya kan besok pagi (Insya’ Allah) mau shalat Idul Fitri. Sayang kalau nggak disempetin, lagian kan setahun sekali. Belum tentu juga tahun depan bisa shalat Id lagi.
Setelah itu, rencana mau kemana?
Nggak kemana-mana. Rencana selesai shalat Id cuma mau mampir ke makam bapak dan juga makam ibu. Habis itu, ya diam diri aja di rumah. Mungkin tidur aja sambil nunggu lebaran usai. Wake me up when lebaran ends (wkwkwk...). Keliatan ngebosenin, ya? Hehe…

Buat banyak orang mungkin iya, tapi buat saya yang ngerasa kalau lebaran tahun ini sepi, itu nggak terlalu ngebosenin. Justru terasa lebih baik daripada harus basa-basi menjawab pertanyaan-pertanyaan mainstream yang saking seringnya saya dengar sampai-sampai saya merasa bosan ndengerinnya.

Mau pergi ke rumah keluarga besar ataupun keliling rumah tetangga, bagi seorang lajang yang kata orang usianya sudah sangat matang, pasti nggak bakal terhindar dari pertanyaan “kapan nikah?”. Ya, maklum, mungkin mereka juga sedang bingung mau nanya apa. Tapi, ya jujur saja saya bosen kalau tiap lebaran dan pas ke sana ditanya pertanyaan itu. Bukankah lebih baik mendoakan daripada mempertanyakan? Atau mending ngasih info loker juga kan lebih enak, hehe…

Dan tidak kemana-mana saya rasa jauh lebih baik daripada harus capek-capek basa-basi dan ndengerin pertanyaan yang ngebosenin. Tak saya pungkiri kalau silahturahmi memang penting, tapi menjaga kesehatan mental juga penting, kan? Toh saya sadar saya bukan seseorang yang penting. Jadi, ada atau tidaknya saya di suatu acara, tentunya tidak akan mengubah apapun di sana selain mengurangi jumlah makanannya (hehe…). Lagipula bukankah esensi dari hari raya ialah rasa syukur kepada Sang Pencipta (Allah)? Bukan merayakannya dengan kemana, kan? 

Btw selamat ya buat kamu yang masih punya banyak rencana di lebaran tahun ini. Terlebih lagi buat kamu yang masih bisa ngerayainnya dengan ramai dan bahagia bersama orang-orang tercinta. Semoga di lebaran selanjutnya, perasaanmu terhadapnya masih sama dan lebih meriah dari sebelumnya.

Kalau saya? Yah, semoga masih diberi kesempatan buat ketemu lebaran dan ramadan tahun depan. Bisa ngerayainnya alhamdulillah, apalagi kalau ngrayainnya udah nggak sendirian lagi. Semoga, ya…
Selamat hari raya Idul Fitri 2024, mohon maaf lahir batin. 🙏