Bersepeda adalah hobi yang sudah lama saya senangi. Sebuah hobi yang sebenarnya muncul dari kebiasaan yang lama dijalani sih. Sebab sudah sejak kecil, tepatnya ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar hingga sekolah menengah kejuruan, sepeda ialah teman setia saya setiap berangkat ke sekolah. Ya maklum, jarak tiap-tiap jenjang sekolah saya dengan rumah tidak ada yang terlalu jauh. Yang paling jauh saya ingat jaraknya hanya sekitar 1.5 km saja.

Dari kebiasaan itu saya jadi akrab sekaligus menyenangi sepeda, dan tak terkira akan menjadikannya sebagai hobi hingga saat ini. Kesenangan terhadap sepeda ini sebenarnya juga diturunkan oleh mendiang almarhum bapak dan juga almarhumah ibu. Sedari saya masih kecil, keduanya dulu sering kali bergantian membonceng saya berkeliling kota menggunakan sepeda, itung-itung sekalian momong, kata alm. bapak yang sampai saat ini masih saya ingat. Pas waktu saya sudah bisa naik sepeda sendiri pun, mereka kerap mengajak saya menikmati minggu pagi dengan bersepeda.

Saya juga masih ingat beberapa sepeda yang pernah saya gunakan sebelumnya. Dari sepeda pertama lungsuran (bekas) dari mas yang saya sudah lupa merknya, lanjut sepeda polygon monarch baru yang dibeli dari hasil angpao sunat (hehe…) di tahun 2008, hingga sepeda federal yang alhamdulillah kini bisa dibeli dengan hasil keringat sendiri.

Karena saya bukan perokok, bersepeda menjadi salah satu pilihan saya untuk healing dari kepenatan rutinitas harian selain kopi. Entah kenapa, setiap kali bersepeda ada perasaan tenang yang selalu saya rasakan. Meskipun capek juga sih (haha…). Tapi lebih banyak porsi senangnya daripada capeknya.

Kesenangan saat bersepeda pun semakin bertambah ketika saya bisa mengabadikan hal-hal yang menurut saya menarik dengan kamera impian saya. Selain hati senang, pikiran dan juga badan sehat, bisa sekalian nyetok foto untuk diunggah di portfolio, hehe…  

Btw dua hari yang lalu saya coba untuk mengabadikan sendiri beberapa momen ketika saya bersepeda. Memang bukan momen yang mengesankan bagi banyak orang, tapi menurut saya ini adalah kenangan baik yang mungkin tak akan pernah bisa saya ulangi lagi di lain waktu. Lagipula ini adalah kali pertama saya mengabadikan dan membagikannya. Kalaupun tidak menarik bagi banyak orang, setidaknya masih bisa menjadi pengingat bagi saya di kemudian hari, bukan? Hehe…

Oiya, ini saya mengabadikannya sendiri, ya. Dengan bantuan tripod dan juga hp. Kalau dibantu orang lain buat merekamnya, sudah pasti tidak. Ya, soalnya saya kan kalau bersepeda selalu sendirian. Emang mau ngajak siapa lagi? Mau ngajak teman, kebanyakan sudah berkeluarga dan tak begitu menyukai kegiatan yang saya senangi ini. Mau mengajak do’i? Sayang, do’inya belum ketemu juga sampai saat ini, haha…

Ya, nggak apa-apalah. Masih bisa menikmati dan menjalani hobi yang disenangi adalah hal yang perlu disyukuri juga kan? 😁