Semenjak mengasuh Caca, ada satu hal yang sering saya lakukan, yaitu menonton kartun Upin & Ipin yang disiarkan di TV. Ya mau gimana lagi, soalnya acara kartun itu merupakan salah satu kesukaan Caca. Sebagai pengasuhnya (sementara), mau nggak mau saya juga harus mengikuti dan memahami hal-hal yang menjadi kesukaannya itu. Kalau nggak begitu, pasti nantinya dia jadi rewel, bukan?

Btw saking seringnya saya menemani Caca menonton kartun itu, saya sampai jadi hafal dengan alur cerita beberapa episodenya. Gimana nggak hafal, lha wong banyak episode yang diulang-ulang. Tapi dari banyaknya episode yang diputar, ada dua hal yang dari dulu membuat saya penasaran. Dua hal yang sebenarnya sepele sih.

Untuk yang pertama, yaitu tentang nama teman sekelas Upin Ipin yang tak pernah disebutkan di dalam ceritanya. Padahal dalam beberapa episode, tokoh ini sering kali muncul.

NgeShare - Pertama Kali Mencoba Nasi Lemak

Lambat laun, akhirnya rasa penasaran saya pada tokoh ini bisa terjawab. Melalui web fandom Upin & Ipin, saya baru mengetahui kalau ternyata  nama tokoh ini, yaitu Nurul. Lega deh, akhirnya tau namanya.

NgeShare - Pertama Kali Mencoba Nasi Lemak

Kemudian untuk yang kedua, yaitu nasi lemak. Yups, nasi lemak. Makanan kesukaan Upin & Ipin selain ayam goreng dan juga ABCD (Air Batu Campur Durian) buatan Uncle Muthu. Hampir tiap episode selalu menampilkan makanan khas dari Malaysia ini. Oleh karena itu, saya jadi penasaran sama rasanya, hehe…

Saking penasarannya sama nasi lemak yang kata tokoh-tokoh di kartun Upin Ipin rasanya sangat lezat, saya jadi punya angan-angan. Apalagi angan-angannya kalau bukan untuk mencicipi makanan itu. Meskipun hanya di kartun, tapi entah mengapa saya merasa makanan itu terlihat begitu menggiurkan.


"Jadi kepengein makan nasi lemak," gumam saya dalam hati setiap kali menonton makanan itu pada kartun Upin & Ipin. Sayangnya di daerah saya tinggal, belum ada yang menjualnya. Mau bikin sendiri, tapi belum ada waktu, apalagi niat. Kalau mau beli, harus ke luar kota, atau malah ke luar negeri alias ke Malaysia.

Namun, beberapa bulan kemudian, bak peribahasa pucuk dicinta ulam pun tiba, ketika lagi secroll-secroll aplikasi pesan antar makanan, saya menjumpai ada salah satu warung makan di daerah saya tinggal yang menjual nasi lemak. Tak mau melewatkan kesempatan ini, saya pun akhirnya memutuskan untuk mengordernya. Ya walaupun ketika akan mengordernya, ada ekspektasi yang harus saya turunkan. Karena saya sadar bahwa baik itu rasa maupun penampilannya pasti tak akan sama seperti yang aslinya di negeri Jiran sana.



Selang 30 menitan menunggu, akhirnya orderan nasi lemak saya pun tiba. Oiya, ini saya pesan dua ya. Satu yang spesial dan satunya lagi yang original. Emang bedanya apa sih antara yang spesial sama yang ori? Bedanya cuma dikit kok, kayak perasaanku sama kamu (haha…). Sorry-sorry cuma bercanda, ya (hehe…). Tapi memang bedanya hanya sedikit sekali. Bedanya hanya terletak pada penambahan potongan daging ayamnya saja. Kalau yang spesial ada tambahan potongan daging ayam bagian paha bawah, sedangkan yang ori nggak ada daging ayamnya.

NgeShare - Pertama Kali Mencoba Nasi Lemak
Nasi lemak spesial.

NgeShare - Pertama Kali Mencoba Nasi Lemak
Nasi lemak original.

Meskipun begitu rasanya sama-sama enak kok. Apalagi harganya yang masih cukup terjangkau. Untuk yang spesial harganya Rp14.000, sedangkan untuk yang original harganya Rp7.000 saja. Lumayan murah kan, ya?

Walaupun rasa dan tampilannya nggak sama persis seperti aslinya, tapi setidaknya cukup mengobati rasa penasaran saya. Kalau ibarat orang akan melangkah, ini adalah langkah awal yang baik. Ya, semoga saja suatu saat bisa mencoba juga nasi lemak di negeri asalnya sana. Entah itu kapan, tapi semoga bisa diwujudkan, hehe…