Dua minggu yang lalu, saya baru saja menonton event jejepangan yang bernama Toyzland. Event yang menampilkan pameran mainan dan juga kompetisi cosplay. Untuk bagaimana suasana dan apa saja yang ada di event itu, sebelumnya sudah saya ceritakan di sini. Kalau ada yang penasaran dan pengen tau, bisa sebentar menyempatkan waktu untuk membacanya, ya.

Pada event itu, saya melihat ada beberapa mainan lawas yang pernah saya mainkan di masa kecil saya sekitaran tahun 2000an. Dan dari beberapa mainan lawas itu, salah satu yang menarik perhatian saya ialah tamiya. Yups, tamiya, mainan mobil balap dari Jepang yang pernah membuat seru masa kecil saya dulu.

Yang saya ingat, dulu hampir semua anak di daerah saya tinggal ramai-ramai memainkannya. Entah itu di lintasan tamiya yang asli, atau di lintasan asal-asalan yang dibuat sendiri dari batu maupun bata yang disusun sedemikian rupa. Semua memainkannya dengan begitu senangnya. Rasa senang itu semakin bertambah lagi ketika hari Minggu. Tepatnya di Minggu pagi sekitar jam setengah tujuh.

Di hari dan jam itu, pasti mayoritas anak-anak kecil tahun 2000an tepatnya tahun 2002 sudah pada anteng duduk manis di depan televisi dengan saluran RCTI. Apalagi yang ditonton kalau bukan kartun atau anime Let’s and Go (Bakusou Kyoudai Let's & Go!!). Anime yang bercerita tentang balapan tamiya atau dikenal juga dengan nama mini 4WD.

Saya masih ingat karakter utamanya bernama Go dan Retsu Seiba. Kakak beradik yang sama-sama punya impian untuk menjadi yang terbaik di dunia balapan mini 4WD. Yang masih saya ingat juga, keduanya tergabung dalam tim balap yang bernama TRF Victory bersama dengan anggota lain, seperti Ryo Takaba, J, dan juga Tokichi Mikuni.

Di anime ini sendiri, selain karakter tokohnya yang banyak diidolakan oleh anak-anak, tentunya juga tamiyanya. Ada magnum saber, sonic saber, spin cobra, tridagger x, beak spider, proto saber jb, dan masih banyak lagi.

Yang menambah seru ketika menonton anime ini tentunya juga karena penampilan dari tamiya-tamiyanya. Apalagi kalau pas menampilkan jurus-jurus andalannya. Pasti banyak penonton yang menantikannya, termasuk saya waktu itu, hehe…

Oiya, anime ini sendiri tayang di Indonesia tepatnya di saluran televisi RCTI pada tanggal 8 September 2002 hingga 18 September 2005. Dan sejak tamatnya anime ini, yang saya ingat waktu itu permainan mobil tamiya juga sudah tidak begitu ramai lagi. Minat anak-anak kecil waktu itu beralih pada anime dan mainan baru, kalau tidak salah seingat saya dulu crush gear.

Tapi setelah dua puluh dua tahun berlalu, sejak pertama kalinya anime ini ditayangkan di Indonesia, masih tetap ada beberapa orang yang memainkannya. Bahkan masih bisa ditemui komunitas dan kompetisinya lho. Ya, meskipun tidak seramai dulu. Untuk mainannya sendiri juga masih cukup mudah ditemui, apalagi kalau di toko online. Baik yang baru atau bekas.

Saya sendiri beberapa waktu yang lalu baru saja khilaf membeli satu mainan ini. Untungnya masih dapat dengan harga yang nggak terlalu mahal (nggak sampe 100k). Alasan khilafnya, selain rindu dengan keseruan ketika merakitnya, saya juga ingin menjadikannya sebagai pajangan di meja kerja. Dan kalau masih awet sampai saya tua, barangkali bisa juga jadi bukti dan bahan cerita ke anak saya nantinya (tentunya kalau nanti sudah menikah ya, hehe…). “Nak, ini lho mainan keren jaman bapak masih bocil dulu”, ucap saya kira-kira nanti kepadanya.